Monday, June 6, 2016

Sejarah berdirinya kerajaan Utsmani

                                                                             
                                                                              



          Pendiri kerajaan ini adalah bangsa turki dari kabilah oghus yang mendiami daerah mongol dan daerah uatara negeri cina. Dalam jangka waktu kira-kira tiga abad, mereka tinggal ke Turkistan kemudian Persia dan irak. Mereka masuk islam sekitar abad kesembilan atau kesepuluh, ketika mereka menetap di asia tengah.

          Di bawah tekanan serangan mongol pada abad ke-13, mereka melarikan diri kedaerah barat dan mencari tempat pengungsian di tengah-tengah saudara mereka, orang-orang turki saljuk, di daratan tinggi asia kecil.

          Di bawah pimpinan ertoghul, mereka mengabdikan diri kepada sultan Alauddin II, Sultan Saljuk yang kebetulan berperang melawan bizantium. Berkat bantuan mereka, sultan Alauddin mendapat kemenangan. Atas jasa baik itu, Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia kecil yang berbatasan dengan bizantium.

          Pada masa pemerintahan orkhan 1326-1359, turki utsmani dapat menaklukkan azunia 1327, tasasyani 1330 M, ketika murad I berkuasa 1359-1389 M, selain memantapkan keamanan dalam negeri, ia melakukan perluasan daerah ke benua eropa. Ia dapat menaklukkan adrianopel, Macedonia, sopia, dan seluruh wilayah bagian utara yunani.

          Turki utsmani mencapai kegemilangannya pada saat keraan ini dapat meneklukkan pusat peradapan dan pusat agama nasrani di bizantium, yaitu konstantinopel. Sultan Muhammad II yang dikenal dengan sultan Muhammad al-Fatih 1451-1484 M, dapat mengalahkan bizantium dan meneklukkan konstantinopel pada tahun 1453 M.

          Ibukota bizantium itu akhirnya dapat ditaklukkan oleh pasukan islam di bawah turki utsmani pada masa pemerintahan sultan Muhammad II yang bergelar al-Fatih, sangpenakluk. Telah berulang kali pasukan muslim sejak masa umayyah berusaha menaklukkan konstantinopel, tetapi gagal karena kokohnya benteng dikota tua itu.

         Akan tetapi, ketika sultan Salim I 1512-1520 M naik tahta, ia mengalihkan perhatian kea rah timur dengan menaklukkan Persia, syiria dan dinasti mamalikdi mesir. Usaha sultan Salim ini dikembangkan oleh Sultan Sulaiman al-Qanuni 1520-1566 M. sulaiman berhasil menundukkan irak, belgrado, pulau, Rhodes, tunis, budhapest dan yaman. Dengan demikian, luas wilayah turki utsmani pada masa sultan Sulaiman al-Qanuni mencakup asia kecil, Armenia, irak, syiria, hijaz, dan zaman di asia, mesir, libia, Tunisia, dan aljazair, dan di afrika, Bulgaria, yunani, yugosavia, Albania, hongaria, dan Rumania di eropa.

        Setelah sultan sulaiman meninggal dunia, terjadilah perebutan kekuasaan antara putra-putranya, yang menyebabkan kerajaan utsmani mundur. Akan tetapi, meskipun mengalami kemunduran, keraajaan ini untuk masa beberapa abad masih di pandang sebagai Negara yang kuat, terutama dalam bidang militer.
Kerajaan turki utsmani yang memerintah hamper tujuh abad lamanya 1299-1924 M, diperintah oleh 38 sultan.

        Kerjayaan turki utsmani dialami pada abad ke-16, ketika dinasti turki utsmani mencapai kejayaan sehimgga daerah kekuasaannya itu membentang daru selat Persia di asia sampai ke pintu gerbang kota wina di eropa dan dari laut gaspienne di asia sampai ke aljazair di afrika barat. Penduduk dinasti turki ustmani terdiri dari bangsa eropa yang berasal dari hogaria dan bahkan yang beragama nasrani dan mereka ini pula yang melanjutkan pengaruh barat bangkit kepada minoritas turki yang ada di tempat itu.

        Kemajuan dan perkembangan ekspansi kerajaan turki utsmani yang demikian luas dan berlangsung dengan cepat itu diikuti oleh kemajuan dalam berbagai bidang dalam kehidupan, termasuk dalam aspek peradapannya.

                                                      ASAL-USUL UTSMANI

         Nama kerajaan turki utsmani diambil dan dibangsakan kepada nenek moyang mereka yang pertama, Sultan utsmani ibnu sauji ibnu orthogol ibnu sulaiman syah ibnu kia alp, kepala kabilah kab di asia tengah.turki utsmani berkuasa sejak abad ke-13 sampai abad ke-19. Raja pertama turki utsmani adalah utsman dengan gelar padisnya alu ustman atau raja dari keluarga ustman.

        Setelah ortoghul meninggal dunia tahun 1289 M, kepemimpinan dilanjutkan oleh putranya, utsman. Putra ortoghrul inilah yang dianggap sebagai pendiri kerajaan utsmani. Wilayah kerajaan utsman cukup luas yang meliputi semenanjung Balkan, asia kecil, arab timur tengah, mesir, dan afrika utara. Turki utsmani berkuasa sekitar 7 abad dengan 37 sultan.

o Kondisi politik turki utsmani pada abad ke-17

         Berbeda dengan kerajaan-kerajaan sebelumnya, kerajaan turki utsmani pada abad ke-17, banyak mengalami kemunduran. Pada abad ke-17 hingga abad ke-18, terdapat perubahan penting dalam sejarah turki utsmni. Berakhirnya ekspansi kerajaan turki utsmani lembaga-lembaga pemerintahan seringkali kehilangan kemampuan militer dan administrasinya, dan kerajaan dalam posisi tertekan dengan regresi ekonomi, pemberontakan rakyat, dan beberapa kekalahan militer. Pada selanjutnya, turki utsmani yang luas itu sedikit demi sedikit terlepas dari kekuasaanya.

o Kondisi social dan perekonomian turki utsmani pada abad ke-17

        Ketidak stabilan politik kerajaan turki utsmani pada abad ke-17, memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi Negara,. Akibat perang yang tak pernah berhenti, perekonomian Negara merosot, pendapatan berkurang, sementara belanja Negara sanagat besar, termasuk biaya perang. Pada bad tersebut, jumlah penduduk turki semakin banyak, sementara pada saat yang sama, kerajaan mengalami problem intern sebagai dampak pertumbuhan perdaganagan dan ekonomi iternasional, mereka lebih maju dibandingkan dengan Negara turki utsmani.

o Kondisi seni budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi, kerajaan turki utsmani pada abad ke-17

        Dalam kaitannya dengan masalah ilmu pengetahuan dan teknologi kerajaan turki utsmani mengalami banyak kemandegan. Pada masa ini, filsafat, ilmu sejarah, astronomi, kedokteran, mekanik, dan lain-lain tidak berkembang, sementara di eropa pada saat itu mengalami kemajuan.

                                                PERADAPAN ISLAM DI TURKI

        Sejak mas utsman bi artaghul 1299-1326 M, yang di anggap pembina pertama kerajaan turki utsmani ini dengan nama imperium ottoman, timbullah kemajuan dalam berbagai agama islam. Turki membawa pengaruh yang cukup baik dalam bidang ekspansi agama islam eropa. Kemajuan lainnya antara lain dalam bidang militer dan pemerintahan, bidang ilmu pengetahuan dan budaya, serta dalam bidang keagamaan.

        Dalam perkembangannya turki cukup berpengaruh dalam bidang peradapan islam, dengan corak peradapan yang khas. Pengaruh budaya tersebut sampai ke berbagai wilayah turki utsmani yang wilayahnya begitu luas dalam dunia islam.

o Bidang pemerintahan dan militer

        Para pemimpin kerajaan utsmani pada masa-masa pertama adalah orang-orang yang kuat, sehingga kerajaan dapat melakukan ekspansi dengan cepat dan luas. Meskipun demikian, keajuan kerajaan utsmani mencapai masa keemasannya itu, bukan semata-mata karena keunggulan politik para pemimpinnya. Masih banyak faktor lain yang mendukung keberhasilan ekspansi itu. Yang terpenting diantaranya adalah keberaniaan, keterampilan, ketangguhan dan kekuatan militernya yang sanggup bertempur kapan dan dimana saja.

         Kekuatan militer kerajaan ini mulai diorganisasi dengan baik dan teratur ketika terjadi kontak senjata dengan eropa. Pengorganisasian yang baik dan stategi tempur militer utsmani berlangsung dengan baik. Namun, tidak lama setelah kemenangan tercapai, kekuatan militer besar ini dilanda kekisruan. Kesadaran prajuritnya menurun. Mereka merasa dirinya sebagai pemimpin-pemimpin yang berhak menerima gaji. Akan tetapi, keadaan tersebut segera dapat diatasi oleh orkhan dengan jalan mengadakan perombakan besar-besaran dalam tubuh militer.

         Perubahan dalam tubuh militer ini mukai diorganisasi oleh orkhan sangat berarti bagi pembaruan militerturki. Bangsa-bangsa non turki dimasukkan sebagai anggota, bahkan anak-anak Kristen yang masih kecil diasramakan dan d bombing dalam susuana islam untuk dijadikan prajurit. Program tersebut ternyata berhasil dengan terbentuknya kelompok militer baru yang disebut pasukan yenisseri atau ingkisyariah. Pasukan inilah yang dapat merubah kerajaan utsmani dengan mesin perang yang sangat kuat dan memberikan dorongan yang amat besar dalam penaklukan negeri-negeri nonmuslim di timur yang berhasil dengan sukses.

          Disamping yunisseri, ada lagi prajurit dari tentara kaum feudal yang dikirim kepada tentara pemerintah thaujiah. Angkatan laut pun dibenahi, karena ia memiliki peranan yang besar dalam perjalanan ekspansi turki utsmani. Pada abad ke-16 angkatan laut turki utsmani mencapai puncak kejayaannya. Kekuatan militer turki utsmani yang tangguh itu dengan cepat dapat menguasai wilayah yang sangat luas, baik di asia, afrika, maupun eropa. Faktor utama yang mendorong kemajuan di lapangan militer ini ialah tabiat bangsa turki itu sendiri yang bersifat militer, berdisiplin, dan patuh terhadapa peraturan. Tabiat ini yang mereka warisi dari nenek moyangnya di asia tengah.

          Keberhasilan ekspansi dibarengi pula dengan tercapainya jaringan pemerintahan yang teratur,. Dalam mengelola pemerintahan yang luas, sultan-sultan turki utsmani senantiasa bertindak tegas. Dalam struktur pemerintahan, sultan sebagai penguasa teringgi, di bantu oleh shadr al-a’zham (perdana mentri) yang membawahi pasya (gubenur). Gubenur mengepalahi daerah tingkat I. Di bawahnya terdapat beberapa orang az-zanasiq atau al-alawiyah (bupati).

          Untuk mengatur pemerintahan Negara, di masa sultan sulaiman I disusun sebuah kitab undang-undang (qanun). Kitab tersebut diberi nama Multaqa al-Abhur, yang menjadi pegangan reformasi pada abad ke-19. Karena jasa sultan sulaiman I yang amat berharga ini, di ujung namanya ditambah gelar sultan Sulaiman al-Qanuni.

o Bidang ilmu pengetahuan

          Peradaban turki utsmani merupakan perpaduan bermacam-macam peradaban, di antaranya adalah Persia, bizantium, dan arab. Dari peradaban Persia, mereka banyak mengambil ajaran-ajaran tentang etika tat karma dalam istana raja-raja. Organisasi pemerintahan dan kemiliteran banyak mereka serap dari bizantium. Sedangkan ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi, social, kemasyarakatan dan keilmuan mereka terima dari orang-orang turki utsmani yang dikenal sebagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa asing dan terbuka untuk menerima kebudayaan dari luar.

          Sebagai bangsa yang berdarah militer, turki utsmani lebih banyak memfokuskan kegiatan mereka dalam bidang kemiliteran, sememtara dalam bidang ilmu pengetahuan mereka tampak tidak begitu menonjol. Karena itulah dalam khazanah itelektual islam kita tidak menemukan ilmuan terkemuka dari turki utsmani.

o Bidang kebudayaan

         Dinasti utsmani di turki, telah membawa peradaban islam menjadi peradaban yang cukup maju pada zaman kemejuannya. Dalam bidang kebudayaan turki utsmani banyak muncul tokoh-tokoh penting. Dalam hal pembangunan dan seni arsitek, turki utsmani telah menghasilkan keindahan-keindahan yayang tinggi misalnya, dan bercorak khusus sehingga membedakan dengan peradan dan kebeudayaan daulah islam lainnya.

o Bidang keagamaan

         Agama dalam tradisi masyarakat turki mempunyai peranan besar daam lapanagan social dan politik, masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat sehingga, fatwa ulama menjadi hukum yang berlaku. Ulama memiliki peranan penting dalam kerajaan dan masyarakat.
Kehidupan keagamaan pada masyarakat turki utsmani mengalami kemajuan, termasuk dalam hal ini adalah kehidupan tarekat. Tarekat yang berkembang ialah tarekat bektasyi dan tarekat maulawi. Kedua tarekat ini banyak dianut oleh kalangan sipil dan militer. Tarekat bektasy memiliki pengaruh yang sanagat dominan dikalangan yeniseri, sehingga mereka sering disebut tentara bektasyi. Sementara terekat maulawi mendapat dukungan dari para penguasa dalam membagi yeniseri bektasyi.

         Bagaimanapun, kerajaan turki utsmani banyak berjasa, terutama dalam perluasan wilayah kekuasaan islam ke benua eropa, ekspansi kerajaan ini untuk pertama kalinya lebih banyak ditunjukkan ke eropa timur yang belum masuk dalam wilayah kekuasaan dan agama islam. Akan tetapi, karena dalam bidang peradapan dan kebudayaan kecuali dalam hal-hal yang bersifat fisik perkembangannya jauh berbeda di bawah kemajuan politik, maka bukan saja negeri-negeri yang sudah di taklukkan akhirnya melepaskan diri dari kekuasaan pusat, tetapi juga masyarakatnya tidak banyak yang memeluk agama islam.


No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *