Thursday, May 5, 2016

Prestasi Belajar Siswa


                                                                         


Dalam suatu lembaga pendidikan, prestasi belajar merupakan suatu bukti nyata atas keberhasilan sekolah dalam mendidik para siswa. Prestasi belajar siswa terlihat dari tingginya nilai yang diperoleh siswa selama mengikuti proses pembelajaran sehingga nilai merupakan suatu yang sangat penting dalam menentukan prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, nilai sangat menentukan syatu tingkat prestasi belajar untuk para siswa. 
Sebelum memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar, harus bertitik tolak terlebih dahulu tentang pengertian belajar itu sendiri. Belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan menuju terbentuknya keperibadian seutuhnya. Selain itu ada juga pengertian belajar sebagai usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan membawa syatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, dan penyesuaian diri.
Belajar adalah key term, ‘istilah kunci’ yang palin vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa hasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di seskolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
Pengertian belajar menurut R.Gagne memberikan dua devinisi yaitu: belajar adalah suatu proses untuk memoeroleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Juaga berpendapat bahwa belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi.
Sedangkan menurut Morgan, dalam buku Educational to psychology mengemukakan “Belajar adalah suatu perubahan di dalam keperibadian yang menyatakan diri sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. Sedangkan menurut Witherington, dalam buku Educational psychology mengemukakan “belajar adalah suatu perubahan di dalam keperibadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.
Belajar itu senantiasa merupakan perbuatan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subyek belajar itu atau mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan. 
Menuurut pengertian secara psikologi adalah belajar merupakan suatu proses perbuatan yaitu perbuatan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan ligkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan ersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian beajar dapat didefinisikan sebagai berikut: “belajar ialah suatu proses uasaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perbuatan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Dalam perbuatan belajar, perbuatan-perbuatan itu senantiasa bertmbah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian makin banyak usaha belajar yang dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperolehnya

Dipihak lain, usaha yang dilakukan oleh siswa dengan sebaik-baiknya dalam belajar tertentu tidak akan dapat dideteksi dengan cermat apabila tes yang digunakan tidak dirancang dan ditulis dengan baik pula. Menanamkan kesadaran pada diri siswa bahwa apa yang diharapkan dari ereka adalah penguasaan pelajaran dan pemahaman yang berarti, bukan hal yang mudah. Terdapat presepsi yang kuat dalam diri para siswa bahwa suatu nilai yang baik merupakan tanda keberhasilan belajar yang tinggi, sedangkan nilai tes dianggap satu-satunya indikator yang mempunyai arti penting maka nilai tes itulah bisanya yang menjadi target usaha mereka beajar.

Belajar pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang mendapat dukungan dari fungsi ranah psikomotor. Belajar memiliki arti penting bagi siswa dalam melakukan kewajiban keagamaan, meningkatkan derajat kehidupan dan mempertahankan serta mengembangkan kehidupan.
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan baik kalau prestasi yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang maksimal. Usaha dalam hal ini segala sesuatu yang digunakan untuk mendapatkan prestasi yang memuaskan, seperti: tenaga dan pikiranahan, waktu, peralatan belajar dan lain-lain. Hal yang relevan dengan kegiatan belajar. Prestasi belajar memang peranan penting untuk suatu lembaga pendidikan sebagi bukti bahwa pendidikan telah tercapai dengan baik.
Inilah prestasi belajar dalam dunia pendidikan menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas, karena keberadaannya sangat bermanfaat bagi pendidik, peserta didik, maupunorang tua. Prestasi beajar bagi pendidik dapat dijadikan tolak ukur tentang sejauh mana keberhasilan kegaiatan pembelajaran yang sudah dilakukan terhadap peserta didiknya. Bagi peserta didik pencapaian prestasi belajar dapat memberikan gambaran tentang hasil dari usaha yang telah dilaksanakannya, sedangkan bagi orang tua dengan mengetahui tingkat keberhasilan putra-putrinya si sekolah, selanjutnya dijadikan bahan pertimbangan untuk memberikan dorongan dan pengawasan di rumah. Tentang apa yang dimaksud dengan prestasi belajar banyak ahli yang memberikan definisi sesuai sudut pandang masig-masing.
Menurut Harjati menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil usaha yang dilakukan dalam menghasilkan perbuatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol untuk menunjukkan kemampuan pencapain dalam hasil kerja dalam waktu tertentu. 
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berati penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan denagan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru, kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dpat diamati (actual ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu.


Menurut Sumadi Suryabrata, prestasi dapat pula didefinisikan sebagai berikut: Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu. Jadi, presatasi adalah hasil usaha siswa selama msa tertentu melakukan kegiatan.
Prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gegne menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima asapek, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognetif, informasi verbal, sikap dan keterampilan.
Menurut Bloom dakam Suharsimi Arikunto bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

a.       Tipe prestasi belajar bidang kognitif
Tipe-tipe prestasi belajar bidang kognetif mencakup tipe prestasi pengetahuan hafalan materi, tipe prestasi belajar pemahaman menangkap makna atau arti konsep, tipe prestasi belajar penerapan suatu konsep atau memecahkan masalah baru, tipe prestasi belajar analisis atau nalar, tipe prestasi atau mampu menyatukan sebuah unsur menjadi satu kesatuan, tipe prestasi belajar evaluasi dimana seseorang mampu menilai sauatu permasalahan.
b.         Tipe prestasi belahjar bidang efektif
        Bidang efektif berkenaan dengan sikap dan nilai, tingkatan bidang efektif sebagai tujuan dan tipe prestasi belajar mencakup :
 a) kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah dan sitiasi.
 b) memberikan respon terhadap masalah yang ada.
 c) memberikan penilaian terhadap suatu masalah.
 d) pengembangan nilai ke dalam suatu sistem organisasi. 
 e) keterpaduan dan semua nilai yang dimiliki akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
c.           Tipe prestasi belajar bidang psikomotorik
Tipe prestasi belajar dibidang psikomotorik bisa dalam bentuk keterampilan dan kemempuan (skill) bertindak seseorang, yaitu keaktifan yang ada pada diri siswa.
Dalam kegiatan belajar mengajar harus mencapai prestasi belajar secara keseluruhan dimana prestasi belajar mencakup pada tipe yaitu: prestasi pengetahuan, sikap dan nilai serta prestasi keterampilan.

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *